Pelatihan Teknik Sambung Pucuk dan Cangkok di KP Sidondo BPSIP Sulawesi Tengah
Dalam upaya meningkatkan ketrampilan petani, pemerintah Desa Jono Kec. Dolo Selatan bekerjasama dengan Penyuluh Pendamping Desa Jono BPP Dolo Selatan melaksanakan pelatihan sambung pucuk (kakao) dan cangkok (Jambu kristal). Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari (Kamis-Jumat, 8-9 Juni 2023) di Kebun Percobaan (KP) Sidondo itu, diikuti 5 orang perwakilan kelompoktani Desa Jono, penyuluh pendamping Desa Jono, serta penyuluh dan teknisi BPSIP Sulawesi Tengah sebagai narasumber.
Kegiatan diawali sambutan Kepala KP Sidondo, Moh. Takdir, S.Pt., M.Sc. Kepala KP menyampaikan selamat datang dan terima kasih karena telah mempercayakan BPSIP Sulawesi Tengah menjadi narasumber/pelatih, dan pelaksanaannya pun di Lahan KP Sidondo. Mewakili seluruh jajaran BPSIP Sulawesi Tengah, Kepala KP Sidondo sangat berharap para peserta mengikuti pelatihan dengan baik dan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini. BPSIP Sulteng dan KP Sidondo khususnya, akan terus menjalin kerjasama dengan pelatihan-pelatihan untuk komoditas lainnya, seperti peternakan, hortikultura, tanaman pangan dan perkebunan.
Usai sambutan Kepala KP, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai sambung Pucuk dan Cangkok. Dalam isi materi yang disampaikan, narasumber menjelaskan terkait dengan teknik sambung pucuk. Sambung pucuk ini adalah teknik perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan menggabungkan antara batang bawah dan batang atas dari dua tanaman sejenis dengan tujuan membentuk tanaman baru yang memiliki sifat unggul. Kelebihan Teknik sambung pucuk adalah sifat-sifat klon indukan dipertahankan, dihasilkan tanaman yang kuat dan produksi unggul, memperbaiki jenis tanaman yang telah tumbuh, mempercepat pembentukan buah. Adapun kelemahannya antara lain jika pohon sudah besar akan mudah patah oleh tiupan angin dan tingkat keberhasilannya rendah. Sementara cangkok merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman dengan cara menumbuhkan akar sebelum batang di potong dan di tanam. Cara ini dipilih untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat persis seperti induknya. Cara perbanyakan ini memiliki tingkat kegagalan cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atas keratan/luka yang kering atau mati. Untuk menghindari kejadian seperti ini perlu diperhatikan bagaimana cara mencangkok dengan benar dan teliti. Kelebihan teknik Cangkok; sifat tanaman baru sama dengan induknya, tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan buah dalam waktu relatif singkat (± 4 tahun), waktu yang diperlukan untuk perbanyakan relatif singkat (1-3 bulan). Kelemahan teknik cangkok sendiri diantaranya tidak dapat dilakukan secara besar-besaran, bibit cangkok sulit hidup di daerah yang air tanahnya rendah karena perakarannya pendek, tidak memiliki akar tunggang. Syarat tumbuhan yang dapat dicangkok adalah batangnya memiliki kambium, tidak terlalu tua dan tidak juga terlalu muda.
Setelah pemberian materi oleh narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan praktek sambung pucuk pada tanaman kakao dan cangkok pada jambu kristal. Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti praktek terlihat dari semangat mereka melakukan cangkok dan sambung pucuk. Semoga dengan adanya pelatihan ini para petani dapat menerapkannya di lahan masing-masing dan juga menyebarkan pengetahuannya kepada anggota kelompoktaninya.