Langkah Awal Penyebarluasan “Si Pengganti Nasi” di Sulawesi Tengah
Hari ini (10/02/23) Balai Penerapan Standardisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan panen sorgum. Kegiatan dilaksanakan di IP2TP Sidondo dan dihadiri langsung oleh Kepala BPSIP Sulawesi Tengah Dr. Abdul Wahab, SP, MP. Pada kegiatan ini selain dihadiri oleh seluruh penyuluh BPSIP Sulawesi Tengah, juga dihadiri oleh teman teman Penyuluh dari BPP Biromaru, Dolo, Mantikole, Gumbasa dan BPP Layana Indah selain itu juga ada petani dan praktisi budidaya sorgum.
Sorgum sendiri merupakan salah satu tanaman yang masuk ke dalam jenis tanaman serealia. Sorgum sendiri merupakan tanaman yang saat ini sedang populer dan disebarluaskan secara masif, karena sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi bahkan sorgum mendapatkan julukan tanaman si pengganti nasi. Di Sulawesi Tengah sendiri belum banyak yang membudidayakan sorgum, maka salah satu tujuan dilakukannya demplot ialah untuk mengenalkan tanaman sorgum kepada para petani, penyuluh ataupun praktisi di Sulawesi Tengah.
Sorgum yang ditanam di lahan demplot IP2TP Sidondo merupakan varietas super 1. Varietas ini memiliki waktu panen 105-110 hari dengan potensi mencapai 5,7 t/ha walaupun rata-rata dilapangan biasanya hanya mencapai 2,6 t/ha. Menurut penanggung jawab kegiatan Basrum, SP, M.Si ubinan yang dilakukan pada lahan demplot menunjukan hasil 3,2 t/ha dengan waktu tanam tepat 100 hari, dan ini merupakan hasil yang bagus karena dapat melebihi hasil rata-rata dilapangan.
Kepala BPSIP Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan demplot ini dapat menjadi langkah awal pengembangan sorgum di Sulawesi Tengah dan berharap agar BPSIP dapat menjadi rujukan bagaimana mengembangkan sorgum ini sesuai dengan standar yang ada. Beliau juga menambahkan bahwa Presiden kita Ir. Joko Widodo berharap agar sorgum dapat dikembangkan secara masif karena tanaman ini merupakan salah satu alternatif pengganti beras.
BSIP #PastiLebihBaik