Kepala BPSIP Sulteng Ikuti Rapim B Konsolidasi Internal BSIP
Jakarta - Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, melaksanakan kegiatan Rapat Pimpinan dalam rangka konsolidasi internal dan koordinasi pelaksanaan Program dan Kegiatan TA. 2024. Rapim B dilaksanakan pada Senin, 4 Maret 2024, bertempat diruang rapat secretariat BSIP. Kegiatan Rapim tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BSIP Kementan, Prof. (R). Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si didampingi Sekretaris BSIP Kementan, Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA dan dihadiri oleh Kepala Pusat Standardisasi, Kepala Balai Besar, Kepala Balai Pengujian, Kepala Balai Penerapan Selindo, serta Direktur ICARE. Kepala BSIP Sulawesi Tengah (Dr. Femmi Nor Fahmi, S.Pi., M.Si) turut menghadiri kegiatan rapat pimpinan tersebut.
Kepala BSIP (Prof. (R). Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si.), menyampaikan saat ini negara dalam keadaan darurat pangan. Beras produksinya terbatas, harganya mahal. Luas tanam yang biasanya diatas 1 juta hektar tetapi saat ini dibawah 1 juta hektar. Meskipun produksi surplus pada bulan-bulan tertentu, namun tidak bisa mengimbangi nilai produksi yang kurang dibulan lainnya. Lebih lanjut disampaikan bahwa BSIP memiliki peran strategis khususnya dalam mengawal percepatan tanam dan cetak sawah dalam kurun waktu 3 bulan kedepan. "Ini merupakan moment yang tepat bagi BSIP, memberikan sumbangsih kepada negara. Semua orang dikerahkan untuk mengerjakan PAT, Oplah, Cetak sawah dalam waktu 3 bulan. Kabadan, Kapus, Kabalai, Fungsional akan dievaluasi dalam pelaksanaan percepatan tanam, cetak sawah dan optimalisasi alsintan", ucapnya.
Selain membahas peran BSIP dalam menghadapi darurat pangan, dalam Rapim tersebut juga dilaksanakan diskusi terkait beberapa program strategis, salah satunya adalah Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE). Kepala BSIP Kementan dalam arahannya menyampaikan bahwa program ICARE harus tetap berjalan, termasuk skema Competitive Grant, serta UPBS harus berjalan lebih cepat. ICARE bukan hanya untuk 9 provinsi terpilih saja. Melalui skema Competitive Grant, BSIP di provinsi dan UPT BSIP lain harapannya bisa terlibat dalam mensukseskan program ICARE.