BPSIP Sulawesi Tengah Pantau Pertumbuhan Padi dan Organisme Pengganggu Tanaman di Sigi
Sigi, 17-18 Oktober 2024 – Dalam upaya memastikan kualitas produksi benih padi, Balai Penerapan Standardisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Tengah melaksanakan pendampingan pengamatan pertumbuhan tanaman padi dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Kecamatan Palolo dan Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Kegiatan ini dilakukan di beberapa desa, yaitu Desa Berdikari, Desa Rejeki, dan Desa Sejahtera di Kecamatan Palolo, serta Desa Sibowi di Kecamatan Sigi Biromaru.
Pengamatan dilakukan pada fase awal generatif tanaman padi, yaitu saat padi mulai memasuki masa pembungaan dan pembentukan bulir. Pengamatan ini bertujuan untuk memantau kondisi pertumbuhan tanaman serta memastikan bahwa pengendalian terhadap OPT dilakukan dengan tepat, sehingga pertumbuhan padi dapat optimal dan terhindar dari ancaman hama serta penyakit yang merugikan.
Pada pengamatan di Kecamatan Palolo, tim BPSIP Sulawesi Tengah menemukan bahwa serangan penyakit blas dan hawar daun bakteri (HDB) yang sebelumnya terpantau, kini telah menurun drastis. Hal ini berkat upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh para petani kooperator dengan dukungan BPSIP. Selain itu, hama putih palsu dan penggerek batang padi yang sempat menjadi ancaman bagi hasil panen juga menunjukkan penurunan signifikan setelah dilakukan tindakan pengendalian.
Di lokasi lainnya, yaitu Desa Sibowi, Kecamatan Sigi Biromaru, hama Walangsangit yang sebelumnya terdeteksi juga telah berhasil ditekan populasinya. Pengamatan terbaru menunjukkan penurunan tingkat serangan secara signifikan, sehingga kondisi tanaman padi semakin membaik. Upaya pengendalian yang tepat dan terarah ini menunjukkan efektivitas dalam menjaga pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produktivitas.
Secara keseluruhan, pertumbuhan tanaman padi di semua lokasi yang diamati, baik di Kecamatan Palolo maupun di Kecamatan Sigi Biromaru, menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Tanaman padi tumbuh subur dan sehat, yang memberikan harapan besar untuk keberhasilan program produksi benih yang tengah berjalan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BPSIP Sulawesi Tengah untuk mendukung produksi benih padi 8,5 ton kelas SS. Dalam pelaksanaannya, BPSIP berkolaborasi erat dengan para petani kooperator yang memproduksi benih di wilayah tersebut. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan benih yang dihasilkan berkualitas tinggi dan memenuhi standar sertifikasi yang telah ditetapkan.
Kegiatan pengamatan ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga masa panen, sehingga kualitas benih yang dihasilkan tetap terjaga dan mampu mendukung ketahanan pangan di wilayah Sigi dan sekitarnya.