BSIP Sulteng Lakukan Koordinasi PAT dan Pompanisasi di Kabupaten Parigi Moutong
Parimou, Sulteng - BSIP Sulawesi Tengah Koordinasikan kegiatan Penambahan Areal Tanam (PAT) dan Pompanisasi dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Parigi Moutong (Kamis, 14 Maret 2024). Kepala BPSIP Sulawesi Tengah, Dr. Femmi Noor Fahmi, S. Pi, M.Si bersama anggota tim kegiatan yakni Andi Dalapati, S.TP, MP (Ketua Tim Kerja PE) dan Asnidar, SP (LO Parigi Moutong) diterima oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dadan Priatna Jaya, S.Hut, diruang kerjanya.
Koordinasi bertujuan untuk menyampaikan dan mensosialisasikan hasil Rapim B Kementerian Pertanian dalam mendukung program pertanian melalui percepatan tanam dengan mengoptimalkan pompanisasi. BSIP Sulteng diharapkan dapat menjadi penggerak, pendorong dan pendamping di lapangan bersama dengan dinas teknis terkait di Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk melakukan Gerakan Penambahan Areal Tanam (PAT) dengan sasaran lahan sawah maupun lahan kering IP0-IP100. BPSIP Sulteng juga ditugaskan untuk menverifikasi data-data potensi sumberdaya air terintegrasi lahan pertanian pada tahun 2018, data pompa yang sudah ada di Kabupaten Parigi Moutong. Database lahan ini dapat berpedoman pada hasil survei potensi sumberdaya air tahun 2018.
Menyambut hal itu, Dadan Priatna Jaya, S.Hut selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan mewakili Kadis menyampaikan beberapa informasi terkait data-data pompa yang ada di Kabupaten Parimo. Misalnya di Kecamatan Torue Desa Astina dan Kecamatan Ongka Malino pompa masih berfungsi, sedangkan di beberapa wilayah lain seperti di Kecamatan Parigi Desa Olaya pompanya jarang digunakan karena mahalnya BBM jenis solar dan adanya kondisi tanggul penahan pasir jebol akibat banjir bandang, sementara di Kecamatan Moutong Desa Pandelalap pompanya sudah rusak berat sehingga tidak dapat berfungsi .
Pada kesempatan itu, Tim BSIP Sulteng bersama Kepala Bidang tanaman Pangan melakukan survei lahan di Desa Olaya Kecamatan Parigi pada lahan seluas 200 ha yang saat ini sementara dilakukan pengolahan, dilanjutkan survei di Desa Kayuboko dan Air Panas Kecamatan Parigi Barat seluas 400 ha dimana umur pertanaman padi sudah + 3 minggu. (As)