BSIP Sulawesi Tengah Diseminasikan Pemupukan Berimbang Pada Tanaman Jagung
Pemberdayaan masyarakat tani miskin adalah suatu aktifitas yang ditujukan untuk meningkatkan kehidupan mereka. Dalam kegiatan pemberdayaan ini dilakukan oleh aparat desa, dan penyuluh WK BPP Baluase. Salah satu wilayah pemberdayaan ini adalah Desa Jono, Kec. Dolo Selatan, Kab. Sigi petani miskin. Dimana peserta pemberdayaan memiliki ladang berkategori tanah tadah hujan, sehingga pada musim-musim kering, tanah-tanah tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Bahkan sebagian tanah mereka ada yang tidak ditanami apa-apa alias nganggur. Oleh sebab itu Dinas tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Tengah dilakukan pemberdayaan, agar mereka dapat mengoptimalkan dan meningkat produktivitas lahan dengan penanaman jagung.
Untuk pada Selasa, 23 Mei 2023 dilakukan pertemuan yang dilaksanakan dilahan peserta pemberdayaan di Desa Jono, Kec. Dolo Selatan, Kab. Sigi. Pertemuan diikuti oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Tengah, BSIP Sulawesi Tengah, Penyuluh WK BPP Baluase dan petani peserta pemberdayaan.
Pada kesempatan tersebut BSIP Sulawesi Tengah menyampaikan materi mengenai pemupukan pada tanaman jagung. Dimana jagung merupakan tanaman C-4 yang sangat respon terhadap pemupukan. Dalam aplikasi dilapangan pemupukan dilakukan secara berimbang. Pemupunkan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status hara esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman. Jumlah pupuk yang diberikan sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman, dan target hasil yang ingin dicapai. Status hara tanah dapat diperoleh melalui pengujian menggunakan Perangkat uji Tanah Kering (PUTK), dari hasil tersebut dapat ditentukan dosis pupuk yang akan digunakan. Selanjutanya waktu pemberia pupuk pada tanaman jagung bisa diberikan sebanyak 3 waktu/ (3 kali) yaitu: pupuk awal yaitu pada saat tanaman berumur 7-10 HST (1/3 bagian urea + ½ bagian pupuk KCl), pupuk susulan pertama (I) pada saat tanaman berumur 25-30 HST (1/3 bagian pupuk Urea + ½ bagian pupuk KCl), dan pupuk susulan kedua (II) pada saat tanaman berumur 45- 50 hari (atau saat tanaman menjelang berbunga) (1/3 bagian pupuk Urea ).
Setelah penyampaian materi dilakukan diskusi dan menetukan jadwal pertemuan selanjutnya dan materi yang akan disampaikan. dari hasil diskusi maka ditentukan pertemuan berikutnya pada 30 Mei 2023 dengan materi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung dan cabai. Semoga dengan rutinnya pertemuan dan penyampaian materi dapat meningkatkan pengetahuan peserta dalam budidaya jagung, dan diterapkan dilahan masing-masing, sehingga hasil yang diperoleh optimal.