Pendampingan Pengendalian OPT Pada Kegiatan Produksi Benih Padi
Sigi, Sulteng - BPSIP Sulawesi Tengah melakukan pendampingan pengendalian OPT pada kegiatan Produksi Benih Sumber Padi kelas SS di Desa Bahagia, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi (Jumat,18 Agustus 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh Fungsional BPSIP Sulawesi Tengah dan anggota kelompok tani Bina Kasih.
Untuk pengendalian OPT diinformasi kepada kelompok bahwa OPT menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman, mulai dari persemaian hingga menjelang panen, sehingga OPT dikendalikan mulai pada saat pesemaian hingga pada saat di pertanaman. Pengendalian dapat dilakukan secara alami ataupun secara kimiawi. Secara alami yaitu dengan mengumpulkan kelompok telur dan mematikannya, ataupun pengendalian penggunakan perangkap OPT. Pengendalian lainnya adalah secara kimiawi dengan aplikasi pestisida. Diharapkan petani dalam pengendalian OPT menggunakan pestisda dilakukan secara bijak dan tepat agar hasil yang diperoleh optimal. Beberapa hal perlu diperhatikan pada pengendalian OPT menggunakan pestisida, diantaranya adalah : 1) Waktu pengendalian dilakukan pada saat pagi hari atau sore menjelang senja. Pada saat ini, suhu biasanya lebih rendah dan kelembaban relatif lebih tinggi, yang dapat membantu mengurangi penguapan pestisida dan meningkatkan penyerapan oleh tanaman. Penyemprotan pestisida tidak dilakukan saat angin kencang atau saat hujan. Angin kencang bisa membawa pestisida ke tempat yang tidak diinginkan dan hujan bisa mengurangi efektivitas pestisida; 2) Jenis pestisida harus sesuai dengan target hama atau penyakit yang akan dikendalikan; 3) Dosis pestisida yang diberikan disesuaikan dengan yang tertera pada label kemasan. Lebih banyak bukan berarti lebih baik, dosis yang terlalu tinggi bisa merugikan tanaman dan meningkatkan resiko residu yang berbahaya, 4) Cara pengaplikasian pestisida, pestisida disemprotkan merata dan mencakup seluruh tanaman, jaga jarak penyemprotan yang tepat dari tanaman dan hindari penyemprotan berlebihan. Tidak dianjurkan untuk mencampur satu jenis pestisida dengan pestisda yang lain; 5) Rotasi pestisida, jika memungkinkan, dapat dilakukan rotasi jenis pestisida yang digunakan. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko resistensi hama terhadap pestisida tertentu.(Rs)