
BSIP Sulteng Hadiri Panen Padi Sawah dan Penyerahan Bantuan Saprodi di Sigi
Sigi, 26 Maret 2025. Kepala BSIP Sulawesi Tengah hadir dalam kegiatan panen padi sawah dan penyerahan bantuan saprodi berupa traktor dan benih padi varietas Inpari 32 di Desa Kalawara, Kec. Gumbasa Kab. Sigi. Kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah Kabupaten Sigi dalam mendukung program swasembada pangan.
Kegiatan yang diawali dengan panen bersama tersebut dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Sigi, diantaranya Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sigi mewakili Bupati Sigi, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Sigi, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Bidang PSP. Selain itu hadir pula Camat Gumbasa, Kepala Desa Kalawara, Babinsa, Babinkantibmas, Koordinator Jabatan Fungsional Kab. Sigi, Kepala BPP dan Penyuluh WK BPP Gumbasa, perwakilan Ketua Gapoktan dan Ketua Kelompoktani wilayah Gumbasa.
Camat Gumbasa, Taswar, S.Pd. menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat maupun daerah di wilayah Kec. Gumbasa berupa bantuan traktor dan benih untuk mendorong percepatan tanaman dikecamatan ini. “Saya menghimbau ketua-ketua kelompoktani agar dapat memanfaatkan dan memelihara dengan baik bantuan dari pemerintah”, ucapnya.
Kepala BSIP Sulawesi Tengah, Dr. Femmi Nor Fahmi, S.Pi., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) padi hingga Mei 2025 sebagai strategi utama dalam mencapai swasembada pangan nasional. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kebijakan pemerintah yang menargetkan tidak adanya impor beras pada tahun 2025.
“Saya berharap setelah kegiatan panen ini, dapat segera melakukan percepatan pengolahan lahan dan penanaman”, ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalish, B. Aly., SP., MP, menyampaikan keberhasilan program ini memerlukan koordinasi dan sinergi yang baik antara seluruh insan pertanian, mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Program percepatan LTT yang dijalankan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian di tingkat lapangan. “Bantuan traktor dari pemerintah bukan merupakan milik ketua kelompoktani, namun milik bersama untuk dimanfaatkan secara Bersama, serta wajib dilakukan perwawatan dan pemeliharaan agar tidak cepat mengalami kerusakan”, ucapnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sigi, Drs. Sutopo Sapto Condro, M.T., dalam sambutannya mewakili Bupati Sigi menyampaikan bahwa program swasembada pangan ini sejalan dengan visi Kabupaten Sigi yang maju, berkelanjutan dan berbasis pada pertanian serta pariwisata. Program unggulan pada sektor pertanian dengan mengoptimalkan ketersediaan bibit, pupuk, dan peralatan pertanian baik berupa alat pengolahan maupun panen dan pasca panen.
Pada tahun ini pemerintah daerah juga akan melakukan perbaikan lahan-lahan pertanian yang mengalami kerusakan secara bertahap sesuai dengan tingkat kerusakan. Langkah ini dilakukan untuk mendorong percepatan pengolahan lahan hingga tanam, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah dalam upaya mencapai swasembada pangan, yang diharapkan dapat tercapai tahun 2025.
Dalam sesi diskusi, dibahas beberapa hal antara lain: 1). Penerima bantuan pupuk hanya diberikan kepada petani yang bukan berstatus ASN maupun pengusaha, dan memiliki lahan maksimal 2 ha; 2). Setelah panen agar segera dilakukan pengolahan lahan dan percepatan tanam; 3). Kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan program swasembada pangan ini segera dilaporkan kepada penyuluh; 4). Khusus kepada para penyuluh untuk melakukan pendampingan secara intens kepada petani agar target tanam dapat tercapai.
Pada kegiatan itu bantuan saprodi berupa berupa traktor dan benih padi varietas Inpari 32 secara simbolis diserahkan kepada masing-masing penerima yakni : Penerima benih Gapoktan Mekar Jaya Desa Kalawara dan Gapoktan Sumber Rejeki Desa Pandere;Penerima traktor Kelompok Tani Koya Jaya dan Kelompok Tani Mekar Jaya Desa Kalawara, serta UPJA Gapoktan Gumbasa Desa Pakuli.
Dengan kolaborasi dan sinergi antar stakeholder diyakini dapat menyukseskan program swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh pemerintah.