BSIP Sulteng Hadiri Gerakan Tanam Perdana Padi Gogo di Banggai Kepulauan
Salakan, 29 Agustus 2024. untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim yang tidak menentu adalah dengan mengoptimalkan program Percepatan Areal Tanam (PAT), yang fokus pada perluasan areal tanam padi tadah hujan serta pengembangan areal tanam melalui pompanisasi. Kepala BSIP Sulawesi Tengah (Dr. Femmi Nor Fahmi, S.Pi., M.Si) dan tim menghadiri kegiatan gerakan tanam perdana padi gogo di Kabupaten Banggai kepulauan pada hari Kamis 29 Agustus 2024. Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Kab. Banggai Kepulauan, Kepala BPSIP Sulawesi Tengah, Camat Tinangkung, Babinsa, Kepala Desa Tinangkung, Kegiatan diawali dengan tanam perdana selanjutnya dilakukan diskusi.
Kepala BSIP Sulawesi Tengah (Dr. Femmi Nor Fahmi, S.Pi., M.Si), menyampaikan bahwa fokus pada perluasan areal tanam padi tadah hujan serta pengembangan areal tanam melalui pompanisasi. Program ini menjadi kunci untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan memastikan produksi beras tetap stabil, meskipun dalam kondisi cuaca yang ekstrem. “BSIP Sulawesi Tengah selaku UPT Kementerian yang ada di daerah terus berupaya untuk melakukan pendampingan dalam meningkatkan penambahan areal tanam baik sawah tadah hujan maupun padi gogo”, ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian Bangkep (Sumiati Manompo SP, M.Si) mengungkapkan Penanaman padi gogo di Kabupaten Banggai Kepulauan, suatu pencapaian yang membanggakan mengingat para petani di wilayah ini sebelumnya tidak pernah membudidayakan padi gogo. Ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, Dinas Pertanian, BSIP Sulawesi Tengah, dan para petani. "Tahun ini menjadi tahun pertama bagi Kabupaten Banggai Kepulauan dalam menanam padi gogo, suatu langkah yang sangat menggembirakan," ungkapnya.
Selanjutnya, tim PAT melanjutkan dengan survei dan monitoring pompa bantuan di wilayah tersebut. Berdasarkan usulan dari Dinas Pertanian Kabupaten Banggai Kepulauan, dialokasikan sebanyak 15 unit pompa untuk mendukung PAT. Meskipun saat ini pengiriman unit pompa masih dalam proses, diharapkan begitu pompa tiba, segera dimanfaatkan untuk memperluas areal tanam sawah tadah hujan yang membutuhkan pengairan tambahan.
Dengan langkah-langkah konkret ini, harapan besar bahwa upaya kolektif dari berbagai pihak akan mampu mencegah krisis pangan di tengah ancaman perubahan iklim yang tidak menentu, sekaligus memastikan keberlanjutan produksi pangan di Sulawesi Tengah.