BSIP Sulawesi Tengah Ikuti Koordinasi Kegiatan READSI
Palu, Sulteng - BSIP Sulawesi Tengah menghadiri pertemuan koordinasi kegiatan Rural Empowerment and Agriculture Development Scaling Up Initiative (READSI) yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah (Selasa, 5 Maret 2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Penyuluhan Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah mewakili Kepala Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah; Kepala Bidang Tanaman Pangan, Kepala Bidang Hortikultura, Kepala Bidang PSP Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah; Kepala UPT Perbenihan, Kepala UPT PMSB, Kepala UPT PTPH, Kepala UPT Pendidikan dan Pelatihan Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah; Kepala Sub Bagian Program Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah; Kepala Bidang Peternakan dan Penyuluhan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah; PPSU Sulawesi Tengah.
READSI adalah program untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin melalui pemberdayaan rumah tangga di perdesaan, termasuk pemanfaatan sumber daya demi peningkatan pendapatan di sektor pertanian dan non pertanian. Pada pertemuan ini dipaparkan kemajuan pelaksanaan kegiatan READSI di Kabupaten Banggai, Buol, Parigi Moutong dan Poso terkait pengadaan sarana prasarana dan pelaksanaan di lapangan salah satunya mengenai Sekolah Lapang. Beberapa perencana kegiatan ada yang telah terlaksana sesuai jadwal palang dan ada yang mundur dari jadwal palang dikarenakan adanya perubahan regulasi di daerah. Beberapa kendala juga disampaikan terkait pelaksanaan kegiatan dan akan dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Fungsional BSIP Sulawesi Tengah yang hadir pada saat itu memberi saran terkait pelaksanaan evaluasi, selain evaluasi kendala, juga perlu dilakukan evaluasi terhadap sasaran kegiatan dalam hal ini petani. Misalnya dari pelaksanaan Sekolah Lapang perlu dilakukan evaluasi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sifat petani. Begitu juga terkait diseminasi inovasi pada saat sekolah lapang, apakah nantinya petani sasaran menyebarkan informasi yang diperoleh pada kegiatan kepada petani lainnya yang tidak mengikuti kegiatan tersebut. Sebab jika evaluasi penerapannya mungkin akan butuh waktu semenjak pemberian informasi.