
BRMP Sulteng Hadiri Diseminasi Program M-RED phase III MCI di Sigi
Sigi, 27 Mei 2025. BRMP Sulawesi Tengah senantiasa berkolaborasi dan mendukung kegiatan-kegiatan pembangunan di Sulawesi Tengah. Selama kurang lebih lima tahun sejak bencana gempa bumi melanda Kabupaten Sigi dan sekitarnya, BRMP yang kala itu masih dikenal sebagai BPTP Sulawesi Tengah ikut mendukung proram penanggulangan bencana di Kabupaten Sigi. Salah satunya adalah Program Managing Risk through Economic Development (M-RED) yang dilaksanakan oleh Mercy Corps Indonesia (MCI). Saat ini Program M-RED memasuki phase III dan akan berlangsung dari April 2025 sampai Maret 2028, dengan wilayah sasaran di dua kecamatan yaitu Kecamatan Dolo Selatan dan Kulawi yang mencakup 44 dusun di 13 desa. M-RED merupakan program pengurangan resiko bencana melalui pembangunan ekonomi, di mana phase III akan memperkuat kapasitas dan melanjutkan pemberdayaan masyarakat untuk menjadi masyarakat yang tangguh, produktif dan siap menghadapi bencana. Guna mendiseminasikan program M-RED phase III ini Mercy Corps Indonesia melaksanakan pertemuan Diseminasi Program M-RED phase III yang dihadiri oleh mitra MCI. Excecutive Director Mercy Corps antara lain menyampaikan bahwa Mercy Corps Indonesia hadir di Sigi, bukan hanya memberi bantuan fisik, akan tetapi juga memperkuat ekosistem di Sigi, sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap bencana, dan mengharapkan agar hasil-hasil yang diperoleh dapat diadopsi dan berdampak positif. Kepala BRMP Sulawesi Tengah turut hadir pada kegiatan tersebut, yang diwakili oleh Ketua Tim Layanan Kerjasama dan Diseminasi Modernisasi Pertanian (Syamsyiah Gafur, SP., M.Si.) dan fungsional BRMP Sulawesi Tengah (Tina Febrianti, SP., MSc.). Kegiatan dibuka oleh Bupati Sigi diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan yang menyambut baik rencana pelaksanaan kegiatan dan mengharapkan agar melalui program ini dapat meningkatkan kesadaran risiko, keterampilan dan mata pencaharian, serta terbangun mekanisme kesiapsiagaan fungsional dan mengakses sumberdaya untuk pengurangan dampak bencana, dan terjadi kemitraan antara pemerintah dan semua pihak mendukung masyarakat dengn kapasitas siaga bencana yang lebih baik dan berkelanjutan.