Monitoring Pengendalian OPT dan Pertumbuhan Jagung Kegiatan Produksi Benih Jagung Komposit
Donggala dan Sigi 31 Agustus-1 September 2024, Tim BPSIP Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan monitoring terhadap hasil pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Desa Labuan Toposo, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala dan monitoring pertumbuhan tanaman di Desa Bahagia,Kec Palolo,Kabupaten Sigi.
Kegiatan monitoring OPT dilaksanakan pada salah satu anggota kelompok tani Kalompeata, menyusul laporan adanya gejala penyakit bulai yang disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora spp dan serangan hama ulat grayak (Spodoptera sp).Tim pengendalian OPT sebelumnya telah memberikan rekomendasi kepada petani untuk segera melakukan pengendalian guna mencegah penyebaran penyakit bulai. Langkah yang disarankan meliputi pencabutan dan pemusnahan tanaman yang terserang, serta penggunaan pestisida untuk pengendalian lebih lanjut.
Hasil monitoring menunjukkan bahwa petani telah melaksanakan saran yang diberikan, dengan mencabut tanaman yang terserang dan melakukan pengendalian pada tanaman yang belum terkena penyakit. Selain itu, pengendalian terhadap serangan ulat grayak juga telah dilakukan. Pertumbuhan tanaman jagung pun mulai membaik dan menunjukkan tanda-tanda normal kembali.
Selain di Kabupaten Donggala, tim BPSIP Sulawesi Tengah juga melanjutkan monitoring di Desa Bahagia, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, pada tanggal 1 September 2024. Pada saat monitoring ini dilakukan, tanaman jagung di wilayah tersebut berumur 13 Hari Setelah Tanam (HST). Pertumbuhan tanaman menunjukkan kondisi yang baik dengan tinggi mencapai 26-31 cm dan jumlah daun antara 3-5 helai.
Tim BPSIP memberikan arahan kepada petani kooperator di Desa Bahagia untuk segera melakukan pemupukan pertama dengan dosis 300 kg NPK per hektar, sesuai dengan hasil uji tanah sebelumnya. Seluruh dosis ini dianjurkan untuk diberikan pada saat pemupukan pertama. Untuk penggunaan pupuk urea akan diberikan pada saat pemupukan kedua dan selanjutnya dengan dosis tergantung hasil bacaan BWD (Bagan Warna Daun). Selain itu, tim juga menekankan pentingnya monitoring berkelanjutan terhadap kondisi lapangan dan potensi serangan OPT.
Kegiatan monitoring ini diharapkan dapat menjaga kesehatan tanaman jagung di wilayah Donggala dan Sigi, serta memastikan hasil panen yang optimal bagi para petani.