BPSIP Sulawesi Tengah Dampingi Roguing dan Pengendalian OPT di Lima Lahan Petani Kecamatan Palolo
Sigi 8 Oktober 2024. Tim Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Tengah melakukan pendampingan di lima lahan petani kooperator produksi benih di Kecamatan Palolo. Kegiatan ini berfokus pada pelaksanaan roguing dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) untuk menjaga kualitas benih yang dihasilkan serta meminimalisir kerugian akibat hama dan penyakit.
Lima petani yang menerima pendampingan adalah Pak Amir, Pak Yan, Pak Daniel, Ibu Selestina, dan Ibu Berlin. Lahan tersebut terletak di Desa Berdikari, Desa Rejeki, dan Desa Sejahtera, Kecamatan Palolo. Roguing dan penagamatn OPT dilakaukan pada tahap vegetatif akhir tanaman padi (50-60 hari setelah tanam).
Roguing ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkarakterisasi varietas yang digunakan, membuang tanaman dengan ciri atau penampilan yang berbeda dari varietas yang ditanam, guna menjaga kemurnian fisik varietas dan membuang gulma agar persyaratan sertifikasi benih terpenuhi dan kemurnian benih tetap terjaga.
Selain roguing, pengamatan OPT di lima lahan tersebut menunjukkan adanya serangan penyakit Blas dan Hawar Daun Bakteri (HDB), serta beberapa hama seperti penggerek batang dan hama putih palsu. Serangan yang paling berat ditemukan di lahan milik Pak Amir dan Ibu Berlin, memerlukan pengendalian cepat untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Para petani kooperator mendapatkan bimbingan untuk melakukan pengendalian dini terhadap serangan OPT, terutama Blas dan HDB, dengan menggunakan fungisida dan bakterisida yang direkomendasikan. Selain itu, tim BPSIP juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan lahan agar tidak lembab, sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit lebih luas.
Dengan pendampingan dari BPSIP Sulawesi Tengah, para petani kooperator di Kecamatan Palolo diharapkan dapat mempertahankan produktivitas hingga masa panen, sekaligus memenuhi standar kemurnian varietas dan benih. Pendampingan ini merupakan program kegiatan produksi benih padi 8,5 ton kelas SS yang dilakukan oleh BPSIP Sulawesi Tengah.