
BRMP Sulteng Hadiri Penutupan Project REAF II ADRA
Palu, 17 Juli 2025. Kepala BRMP Sulawesi Tengah (Dr. Femmi Nor Fahmi, S.Pi., MSi.) hadir dalam Perayaan Penutupan Project REAF II Kabupaten Sigi, di Palu. Secara resmi kegiatan ini ditutup oleh Wakil Bupati Sigi (Dr. Samuel Yansen Pongi, SE., M.Si.) disaksikan oleh pejabat OPD lingkup Kabupaten Sigi, BRMP Sulawesi Tengah, BMKG Sulawesi Tengah, Excecutive Board dan staf ADRA, petani binaan Program REAF II serta NGO lainnya. Sebagaimana diketahui bahwa pasca gempa bumi 2018, Kabupaten Sigi mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak, termasuk Yayasan ADRA Indonesia yang membantu pemulihan penghidupan masyarakat terdampak gempa. Program ini dilaksanakan di empat desa, yaitu Desa Omu, Tuva, Bangga dan Jono Oge di Kabupaten Sigi mencakup komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Kegiatan melibatkan dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemda dan masyarakat, termasuk bekerjasama dengan BSIP Sulawesi Tengah (sekarang BRMP Sulawesi Tengah). Bentuk dukungan dari BRMP Sulawesi Tengah selama ini terutama melalui bimbingan dan transfer teknologi dalam meningkatkan produksi dan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat yang terdampak gempa tersebut. Saat ini, Project REAF II ADRA telah selesai, dan telah menunjukkan hasil positif, ADRA Indonesia telah menjalankan program penguatan ketahanan pangan dan mata pencaharian bagi petani yang terdampak gempa di Kabupaten Sigi (LEAF/REAF2) di empat desa tersebut. Salah satu keluaran program ini adalah membantu kelompok untuk mengembangkan rencana kelompoknya. Masyarakat yang dibina melalui program ini diajak untuk menyusun rencana kegiatan mereka berdasarkan potensi yang dimiliki, serta mengenal masalah dan kendala yang mungkin dihadapi, dan menemukan solusi guna pencapaian kegiatan.
Wakil Bupati Sigi antara lain menyampaikan terima kasih kepada ADRA atas dukungan yang diberikan kepada Kabupaten Sigi, serta kepada semua pihak yang turut membantu pelaksanaan Project REAF II. Wakil Bupati juga berharap agar capaian yang telah diperoleh dari 2000 orang (500 Rumah Tangga) dapat ditularkan ke masyarakat lainnya dan pendampingan ini dapat berlanjut. (SG)